Senin, 14 November 2011

Memaknai Hidup



Wanita sering kali harus merelakan kariernya di perusahaan karena tidak ada pilihan lain, atau dipaksa keadaan untuk meninggalkan pekerjaan formalnya.  Saat itu  yang harus dilakukan tidak lain dan tidak bukan anak-anak yang membutuhkan kehadiran ibunya karena tidak ada pembantu atau baby sitter yang menjaganya.  Keadaan ini tidak bisa dihindari dan harus dihadapi wanita sebagai ibu rumah tangga. Sering kali wanita menjadi "stres" dengan perubahan ritme kerja yang dialami. Wanita butuh adaptasi dan biasanya berhasil beradaptasi dengan perubahan ini. Bahkan menjadi terlena dan hanyut dengan kondisi ini. Karena itu wanita harus waspada supaya "kenyamanan" baru ini tidak menghanyutkan.


Saat anak-anak masih kecil, banyak aktivitas yang dikerjakan, bahkan serasa tidak ada habisnya. Seperti yang diungkapkan seorang teman :"waktu seakan kurang. Baru melek seakan sudah mau tidur lagi" Rutinitas ini membuat wanita tidak memikirkan apa yang akan dilakukan nanti setelah anak-anak beranjak remaja, yang sudah tidak mau ditemani ibunya lagi, karena lebih senang bersama temannya.


Wanita, berhentilah sejenak dari rutinitasmu, pikirkan apa yang akan dilakukan 5 tahun ke depan.  Jangan sampai hanya menunggu matahari terbit dan terbenam, atau menunggu anak-anak dan suami pulang. Jangan sampai hidup menjadi tidak bermakna lagi, membosankan, jenuh dll. Bagaimanapun setiap manusia butuh aktualisasi diri. Pikirkan sebelum segalanya terlambat. Ciptakan aktivitas yang menggairahkan hidup. Selamat mencoba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar