Senin, 14 November 2011

Membangun Usaha



Tak ada kata terlambat untuk membangun usaha. Kapanpun, diusia berapapun, siapapun bisa melakukan. Yang  diperlukan hanya kerja keras dan pantang menyerah.

Tidak ada usaha yang bermodalkan dengkul.  Iming-iming itu hanya cocok untuk anak konglomerat dengan segudang fasilitas. Kalau kita belajar dari konglomerat yang sudah sukses, maka kita akan tahu bahwa mereka memulai dari nol. Rejeki tidak jatuh dari langit, harus diupayakan.

Rejeki dapat diperoleh dari banyak cara. Dari bekerja di perusahaan, atau menciptakan usaha dan pekerjaan sendiri. Para wanita juga bisa melakukannya. Banyak usaha yang bisa dilakukan wanita. Bahkan dari rumah sekalipun. Seberapa hasil yang diharapkan, sebesar itu juga usaha yang harus dilakukan. Kalau ingin hasil yang besar maka usahanya juga besar. Secara normal menurut hukum alam, output tergantung input. Input sedikit maka outputnya juga sedikit. Begitu juga sebaliknya.

Ketika berminat untuk membuka usaha, pertama-tama lihatlah kedalam diri kita sendiri apa yang paling dikuasai dan disukai.  Lakukan itu menjadi sebuah usaha. Contoh: ada teman saya yang suka dengan kerajinan tangan menjahit. Menurut saya hasil jahitannya sangat bagus dan rapi. Kreativitasnya juga bagus. Dia membuat tas, taplak, tutup aqua dll. Hasil ini dia jual. Belum besar tapi akan bisa besar kalau diupayakan. Misalnya dia menambah tenaga kerja. Bahkan ada teman yang berminat memasarkan lewat internet. Pintu terbuka, tinggal bagaimana dia memanfaatkan peluang ini.

Kalau masih belum mendapatkan, lihatlah peluang di sekitar. Banyak hal-hal yang bisa menginspirasi kita dari sekitar kita. Kalau sudah menemukan kerjakan dengan sukacita. Selamat berkarya dan memaknai kehidupan.

Memaknai Hidup



Wanita sering kali harus merelakan kariernya di perusahaan karena tidak ada pilihan lain, atau dipaksa keadaan untuk meninggalkan pekerjaan formalnya.  Saat itu  yang harus dilakukan tidak lain dan tidak bukan anak-anak yang membutuhkan kehadiran ibunya karena tidak ada pembantu atau baby sitter yang menjaganya.  Keadaan ini tidak bisa dihindari dan harus dihadapi wanita sebagai ibu rumah tangga. Sering kali wanita menjadi "stres" dengan perubahan ritme kerja yang dialami. Wanita butuh adaptasi dan biasanya berhasil beradaptasi dengan perubahan ini. Bahkan menjadi terlena dan hanyut dengan kondisi ini. Karena itu wanita harus waspada supaya "kenyamanan" baru ini tidak menghanyutkan.


Saat anak-anak masih kecil, banyak aktivitas yang dikerjakan, bahkan serasa tidak ada habisnya. Seperti yang diungkapkan seorang teman :"waktu seakan kurang. Baru melek seakan sudah mau tidur lagi" Rutinitas ini membuat wanita tidak memikirkan apa yang akan dilakukan nanti setelah anak-anak beranjak remaja, yang sudah tidak mau ditemani ibunya lagi, karena lebih senang bersama temannya.


Wanita, berhentilah sejenak dari rutinitasmu, pikirkan apa yang akan dilakukan 5 tahun ke depan.  Jangan sampai hanya menunggu matahari terbit dan terbenam, atau menunggu anak-anak dan suami pulang. Jangan sampai hidup menjadi tidak bermakna lagi, membosankan, jenuh dll. Bagaimanapun setiap manusia butuh aktualisasi diri. Pikirkan sebelum segalanya terlambat. Ciptakan aktivitas yang menggairahkan hidup. Selamat mencoba.

Kamis, 29 September 2011

WANITA (I)


Wanita secara fisik memang kalah kuat dibandingkan laki-laki. Tetapi wanita diciptakan Tuhan sebagai penolong yang sepadan buat kaum laki-laki. Secara umum penolong pasti lebih "kuat" dibandingkan yang ditolong. Kenyataan  membuktikan wanita lebih kuat dibanding laki. Wanita tahan dalam segala keadaan.  


Merujuk dari penciptaan manusia, bahan dasar keduanya berbeda. Wanita dibuat dari tulang rusuk laki-laki, sedangkan laki-laki dari tanah. Tulang sudah pasti lebih kuat dibandingkan tanah.  Perbedaan ini bukan tanpa maksud, untuk saling melengkapi dan memperlengkapi wanita supaya menjadi penolong laki-laki. seringkali jadi "kebablasan", wanita menjadi "super women", mengambil alih peran dan kewajiban laki-laki. Ini harus diwaspadai kalau mau memiliki hubungan yang baik. 

C A N T I K



Cantik? 
Semua wanita menginginkan.
Lalu cantik itu yang bagaimana?
Putih.... Mulus.....
Rambut lurus dan panjang......
Cantik itu persepsi.
Keberhasilan iklan menyebabkan
Para wanita mempunyai persepsi
Cantik itu putih, langsing dan berambut panjang & lurus
Bagaimana yang hitam/sawo matang, keriting dan gemuk?
Tak bisakah mereka disebut cantik?
Sudah pasti bisa.


Cantik itu sehat dan bersih
Cantik itu memancar dari dalam
dan,
Untuk cantik tidak harus mahal.

Senin, 26 September 2011

MERAWAT WAJAH

Saya bukan seorang gadis yang suka pakai make up.
Saya juga tidak suka yang ribet-ribet.....
tapi saya pengen punya wajah yang tak berjerawat, mulus, menarik.
Kalau lihat wajah artis rasanya iri.....
Tahukah anda mereka menyediakan waktu dan uang untuk wajahnya
bahkan bukan hanya wajah tapi seluruh tubuhnya mulai dari kepala, rambut sampai kaki

Kita sebagai wanita bukan artis gak perlulah sampai begitu
Tapi bagi yang punya uang dan ada waktu gak apa-apa sih.
Bagi yang gak memiliki keduanya, ini tips simple merawat wajah:
1. Basuh wajah anda dengan air hangat untuk menghilangkan bedak dan debu
2. Bersihkan dengan pembersih wajah
3. bersihkan wajah dengan sabun khusus wajah
4. Jangan lupa jika berada diterik matahari menggunakan tabir surya
5. Gunakan foundation dan terakhir usapkan bedak di wajah.
Dengan perawatan yang sederhana ini wajah anda akan terlihat bersih. Sekali-sekali gunakan masker yang sesuai dengan jenis wajah anda.
Jika anda ingin tampil lebih berseri, lakukan perawatan wajah yang lebih intensif.


Selasa, 20 September 2011

BIJAK

BIJAK, sebuah kata yang enak didengar. Kalau seorang wanita dikatakan bijak, maka hati menjadi berbunga-bunga karena merasa tersanjung.  Pasti lebih senang lagi kalau dikatakan CANTIK dan BIJAK.


Untuk menjadi seorang wanita yang bijak tidaklah mudah, tapi bukan berarti tidak bisa. Asal mau berusaha melatih diri maka wanita bisa menjadi bijak. Upaya keras dan penuh disiplin selalu diupayakan. 


Bagaimana menjadi wanita bijak?
Seorang yang bijak melihat semua masalah dengan hati bukan hanya dengan pikiran
Seorang yang bijak mengatur kata-kata yang keluar dari mulut kita, 
          apakah kata-kata tersebut membangkitkan orang lain atau menghancurkan orang lain
          Apakah kata-kata kita inspiratorik atau motivasional atau justru penuh kedustaan &  
          kebohongan
Seorang yang bijak bukan menjilat atasan agar terlihat sebagai pegawai yang baik,
Seorang yang bijak tidak mengatakan "iya" untuk semua yang dilakukan/dikatakan teman
Seorang yang bijak bersikap sesuai dengan etika dan kaidah moral.


Akan menjadi sempurna jika dilakukan dalam kata, pikiran, tindakan dan dalam semua aktivitas kehidupan kita. Bukan hanya diawang-awang dan menjadi wacana.  Maka kita akan dapat mengharumkan sekitar kita......